Rabu, 31 Desember 2014

Haturku



Terima kasih
Oleh: IsnainyMuji S.

Keraguan semalam terjawab. Seneng atau apa namanya, yang pasti luar biasa. Ya, menjelang Maghrib, aku mendapati pesan masuk di hape bahwa pacar aku mau jemput aku. Sontak menjerit kegirangan. Hahaha.
            Tuhan saja memaafkan umatnya, kenapa aku tidak? Ya, baiklah aku mencoba untuk lapang dada dan berusaha lupa dengan masalah yang ada di tahun 2014.
            Terima kasih tahun 2014, telah memberikanku warna kehidupan, berharap di tahun 2015 ini menjadi lebih baik, semua yang tertunda di 2014 dapat terwujud di 2015, harapan dan cita-cita terwujud. Amin.
            Terima kasih untuk semua, yang selama ini sudah baik terhadapku, telah memberikan kesempatan kepadaku untuk menikmati kebersamaan dan suka cita di tahun 2014.
            Terima kasih pula untuk semua, yang selama ini tidak baik terhadapku, cemoohan, gunjingan, cercaan dan semua bualan terhadapku, akan kujadikan motivasi hidupku, bahwa apa yang kalian pikirkan tentangku tidak seperti yang kalian bicarakan. Terima kasih telah mengajarkaku untuk bersabar, tetap rendah hati, dan tak pernah berhenti bersyukur terhadap nikmat atas keberuntunganku selama ini.
            Cita-cita dan harapan di 2015 sangat banyak. Semoga Tuhan senantiasa melancarkan dan mengabulkan apa saja yang kita harapkan, untuk aku, kamu, dia, mereka yang baik maupun tidak baik terhadapku. Terima kasih.

Selasa, 30 Desember 2014

Fiksi Akhir Tahun



entah
Oleh: isnainy muji s.

            Akhir tahun kali ini beda dari tahun yang sebelumnya. Entah karena kesibukan atau yang lainnya. Banyak BBM masuk pada nanyain, tahun baru kemana? Tahun baru sama siapa? Ya, gueh cuma bisa jawab, ngga tahu mau kemana. Gueh punya pacar kok, jangan anggap karena gueh jawab seperti itu gueh ngga punya pacar ya.
            Tahun baru kali ini ngga jelas. Mungkin karena masih terbawa marahan kemarin. Ya, gueh marah karena usaha gueh dipandang sebelah mata. Siapa yang ngga marah coba. Temen-temen kelas ngajakin tahun barunan bareng, tapi maaf gueh nolak karena gueh berpikiran bahwa tahun ini adalah momen terakhir di kota ini, pacar gueh pula. Gueh belum bilang kepadanya mengenai hal itu. Tapi suatu ketika, gueh mendapatinya buat status di BBM bahwa tahun baru dia mau muncak. Lha siapa yang ngga sakit hati coba? Sudah dibela-belain kayak gitu malah seenaknya sendiri.
            Ditambah lagi, kebetulan sore itu gueh disuruh pulang sama babe. Karena nenek gueh kritis. Iya, dia ngajak pulang bareng sih. Tapi gueh nolak. Karena gueh masih jengkel dengan hal tadi. Aku memutuskan untuk pulang sendiri. Tapi saat gueh di jalan menuju pulang yang dijemput sepupu gueh, gueh ngeliat dia sama cewek lain. Hahaha. Padahal tadi sebelum gueh pulang, dia bilang, katanya kalau tidak pulang sama aku bakal pulang besoknya. Lha kok malah pulang sama cewek lain. Hahaha. Laki-laki. Sakit hati gueh yang tadinya mau sembuh, seolah ditambah lagi.
            Selanjutnya, hari Minggu, dia ijin mau pulang ke kota. Iya, dia ngajakin gueh, tapi gueh bilang hari Senin saja, soal e gueh ada kuliah Selasanya, tapi dia tetep kekeh pulang sore itu juga. Padahal gueh tahu kalo dia itu libur, ngga ada keperluan apa-apa di Kota. Tak suruh nunggu kok ngga mau. Malah pulang Kota sama cewek yang barengan pulang kemarin. Ya, itu sakit hati yang keberapa, entah.
            Oh ya, ketika aku sampai di kos. Mungkin dia seharian sms gueh, ngucapin selamat pagi lah, selamat beraktifitas lah, selamat sore lah, ngajakin sholat juga, tapi gueh tak menghiraukannya. Karena faktor sakit gueh yang itu. Sebel, benci, marah, deelel. Malam aku sampai di kos. Aku sedang beres-beres, tiba-tiba hape gueh (hapenya dia sebener e diberikan ke aku) ada telpon masuk, ya dia telpon, karena gueh lagi beres-beres, gueh males ngangkat telponnya. Adik kos gueh sengaja gueh suruh ngangkat telponnya, dan adik kos gueh bilang kalau gueh lagi males sama dia. Iya memang, gueh lagi males, males karena faktor-faktor tadi. Terus dia kayak e nutup telponnya.
            Esoknya gueh mencoba untuk memaafkannya, dan berusaha untuk bicara baik-baik. Tapi dia yang berubah jutek. Hahaha. Rasain. Tapi kalau dia jutek gueh juga yang bingung.
            Hari ini adalah hari terakhir di tahun ini, entah apa yang akan terjadi di malam nanti, akankah pacar gueh surprise datang ke kos dan ngajakin gueh tahun barunan, ataukah ia bener-bener berdiam diri di kos, dan ngga ada usaha ngajakin gueh tahun barunan. Hahaha. Terus gueh gimana dong? Apa iya gueh tahun baru kali ini anggap saja ngga punya pacar? Tapi kan gueh punya pacar!!!

Kamis, 25 Desember 2014

Apakah pertemuan terakhir di tahun ini?

Rintik hujan membasahi bumi, kususuri kesunyian malam, segenggam duka yang aku bawa, tanpa terasa jiwaku lara. Yes, mungkin lagu itu yang pas untuk keadaan gueh kali ini. Sepanjang perjalanan pulang dari rumah nenek, gerimispun menyertaiku. Mata ngantuk, rasanya softlensa ini sudah pengen dilepas dari sangkarnya. Hoam... Yes, tak tahu apa yang ada dalam benakku. Kenapa gueh segoblok ini, Tuhan. biasanya juga kalau disakiti cowok langsung punya cowok lagi. Apa iya gueh harus kembali ke gueh yang dulu? ahhhh, rasanya tidak. Hari ini telah saya lewati, untuk hari esok akan saya rencanakan dengan matang. Eh, kenapa keluar jalur ya. Oke fix, lanjut lagi. Sesampainya di tugu Bagus, gueh ambil arah kiri. Yes, jalan menuju rumah pacar gueh. Pacar? apa masih bisa dikatakan pacar? Rencananya sih mau memberi card yang telah gueh minta semalem. Tapi kata orang yang gueh percaya, dia sedang keluar dengan dua cewek. Hahahaha. Pergi-pergi ajah terus, gueh gak pernah diajak keluar bareng. Oke fix. Nyesek sih, tapi yasudahlah. Sesampainya di rumah, gueh liat motornya ada ngga ya? Oh, ternyata ada. Oke, aku turun dari motor gueh. Gerimis beroh. Syahdu banget. Yakin. Gueh salam di depan pintu. Lama sekali ngga ada yang keluar. Eh, yang keluar itu orangnya sendiri. Oke, aku keluarkan cardnya dari dompet, kuserahkan padanya. Dan gueh cuma bisa bilang "terima kasih". Tanpa babibubebo, gueh putar balik dan cusss pulang. Dalam perjalanan pulang, gueh netesin air mata. Swedih. Yes, dari hasil rampasan cardnya itu, setidaknya gueh bisa tahu seperti apa dia membalas kepercayaan yang telah kuberikan kini. Dan ternyata dia mengkhianati. Ya, apakah bakal jadi pertemuan terakhir di tahun ini?

Rabu, 24 Desember 2014

Karma? Masa?

Sudah sampai di halte Rupi dan aku pun sabar tuk menunggu sepupuku yang katanya mau jemput. Sebenarnya belum ada niat untuk pulang ke rumah. Bukan karena uang saku habis, tapi karena nenekku sedang dalam keadaan kritis. Taraaaa, jemputanku datang. Yes, melaju dengan kencangnya. Rossi pun kalah. Dengan gaya ngepat-ngepot ala sepupu aku, Wuuuuush, merinding sih. Sampai di tengah perjalanan. Ups, kayaknya kenal deh dengan jaket itu. Eh, lho kok sama cewek! Eh, kok dipeluk. Karena sepupu aku pembalap abal-abal, disaliplah orang itu. Hahahahaha. Ya, dia pacarku. God!!!!!! Rasanya syuuuuttt syer. Hahahaha. Pacar gueh sama cewek lain? Iyakah?
Karena gueh duluan, dia tertinggal. Eh, aku tanya ajah sepupuku, "sibuk gak?" karena dia ngejawab ngga sibuk Akhirnya kita balik arah. Niatnya sih mau ngelabrak itu orang. Hahahaha. Telat. Dan Zonk!!! Oke deh, kembali ke arah pulang. Eh, lha kok ada yang manggil aku dari belakang. Oke fine, ternyata dia di belakang gue. Yes, seketika pengen nendang itu orang. Gueh cubit kesel ajah tangan kirinya, dia mengaduh kesakitan. Dia ngajakin minggir tuh. Yes, gueh minta hapenya. Padahal selama ini gueh udah percaya ajah sama dia, dan gak pernah ngebuka isi hapenya. Gueh selama ini percaya sama dia, sumpah peraya banget dan memberikan kepercayaan itu seratus persen, ternyata dia mengabaikan kepercayaanku. Gueh minta ajah hapenya. Yes, dikasihlah hape itu ke aku. Awalnya dia alasan hapenya mati, dan gueh ngga peduli. Gueh buka chasing belakang, gueh copot cardnya dan taraaaa, sudah ada di tangan gueh.
Aku memutuskan tuk pulang sesekali melihatnya pergi. Yes, sesampainya aku di rumah. Rumahnya gelap gulita. Awalnya sih pengen naruh tas di kamar. Gueh telpon babe, kata babe disuruh langsung ke rumah nenek saja. Oke, cus gas ke rumah nenek.
Sesampainya di rumah nenek, aku pasang card itu, dan mencoba tuk mencari apa yang terselip di pesan atau bahkan contact. Yes, sepertinya dia ada rahasia nih. Di sana tertulis nama cantik. 08976499181. Itu nomernya. Gueh coba telpon dialihkan. Goblok banget, kenapa tadi ngga minta sekalian hapenya ya.
Setelah gueh mikir, ahhhhh, apa ini karma? Ya, aku dulu pernah jadi selingkuhan.

Sabtu, 18 Oktober 2014

Setan atau sekadar perasaan?

Pernahkah kamu ketika tidur, merasa ada yang menindih? Atau bahkan saat kamu tidur ada yang menemani tidur? Kamu tak bisa bergerak? Kamu tak bisa ngomong? Kamu sulit membuka mata?
Apa sih penyebab itu semua? Hendaknya sebelum tidur, berdoalah terlebih dahulu. Simple kan? :D

Merasa ada yang mengganggu, dan yang yang ganggu ini sih bukan manusia ya, tapi kalangan yang tak terlihat kasat mata. Bikin merinding memang.  Tapi kita sebagai manusia harus berhati-hati, jika "mereka" tak menganggu kita, alangkah baiknya kalau kita juga tak mengganggunya.

Banyak sekali acara di TV yang gencar-gencarnya dalam mencari "mereka." Kalau sudah dicari dan beneran ketemu, takut. :D Manusia memang aneh. Tidak mau diganggu tapi eh malah mengganggu.

Saat kamu sedang berjalan di suatu tempat yang merasa daerah tersebut "horor", pasti akan timbul perasaan yang sekiranya itu ada yang merhatiin, ada yang lagi duduk dengan berpakaian putih, ada yang berubah menjadi api. Semuanya itu bergantung masing-masing. Selalu positive thinking, pasti tak kan terjadi apa-apa. 

Ketika Wanita Tak Dianggap di Media Sosial

Ketika tak dianggap di media sosial
Apa yang kamu lakukan ketika kamu melihat DP (Display Picture) pasangan kamu yang berisi tentang jomblo?  Biasa saja, cuek, nangis, atau bahkan malah men-delcont-nya?
Ya, pasti awalnya kecewa, terus sakit hati, lalu terakhir men-delcont-nya. Sebenarnya semua wanita hampir sama. Siapa sih yang ngga sakit bila diperlakuin seperti itu? Tetapi sebenarnya para cewek-cewek nih, santai saja lah, dan ambil hikmahnya.
Dari kejadian yang seperti itu, kalian justru harus berterima kasih terhadap pasangan kalian. Karena dengan seperti itu, kalian jadi tahu, tentangnya, tentang jiwanya, dan tentang perilakunya terhadapmu.
Coba bercermin dulu. Kenapa si pasangan bisa bertindak seperti itu? Jangan-jangan sebelumnya kalian pernah melakukan hal itu padanya? Atau kalian dirasa kurang begitu cocok untuknya? Atau jangan-jangan nih si dia mau nyari sensasi.
Ya, nggak usah bersedihlah. Toh, baru pacaran. Namanya juga pacaran kan? Belum sah. Bisa putus kapan saja, dan itu wajar.
Bagi kalian yang merasa sayang banget dengan pasangan kalian, lakukan yang terbaik dan usahakan jangan pernah kecewakan pasangan, karena inget kan waktu dulu gimana ia mendapatkan cinta kalian? Kesungguhan hati penguatnya.
Kalian para cewek-cewek, berhati-hati lagi dalam menjalani sebuah hubungan pacaran, sebelumya rajin untuk memilah-milah. Jangan sampai berujung dengan kekecewaan.
Selamat untuk kalian yang punya pasangan langgeng, setia, dan sayang banget pada kalian.

Salam dari saya, next time sambung lagi dengan topik yang berbeda. See You!

Selasa, 30 September 2014

teks drama

SALAH GAUL
Oleh: Isnainy Muji S.

Arga                :  Siswa SMA Pelita Harapan kelas X.
Ridhwan          : Ayah Arga
Ayu                 : Ibu Arga
Sugiyanto        : Partner Arga.

            Arga adalah sosok anak SMA Pelita Harapan kelas X yang baik, tampan, dan patuh terhadap orang tuanya. Arga merupakan anak tunggal dari pasangan Ibu Ayu dan Pak Ridhwan. Orang tua Arga adalah saudagar kaya raya yang mempunyai rumah yang sangat luas  dan tanah yang berceceran dimana-mana.
Siang itu, jam pulang sekolah Arga seperti biasanya.

Ibu       : “Sudah pulang, Nak?”
Arga     : (diam saja nyelonong masuk rumah dengan sempoyongan)
Ibu       : (curiga, membuntuti Arga) “Nak, kamu baik-baik saja kan?”
Arga     : “ Iya Bu, Arga baik-baik saja”.
Ibu       : “ Kamu ngerokok, Nak? Baju kamu bau asep rokok kayak gini. (memperhatikan Arga) Ehm, kamu habis minum alkohol ya?”
Arga     : “ Gak kok, Bu. Masa Arga ngrokok sih. Tadi abis kena asep tetangga yang lagi bakar sampah. Siapa juga yang minum alkohol. Gak mungkin Arga seperti itu, Bu. Sudah deh percaya sama Arga”. ( membanting tas di sofa ruang keluarga).
Ibu       : (heran, mengernyitkan dahi) “Sejak kapan kamu berani bicara kasar sama ibu? Jangan bohong sama ibu. Kamu habis ngerokok sama minum alkohol kan?”
Arga     : “ Sudah dibilangin Arga nggak ngrokok juga gak minum minuman keras, Bu. Sudah deh ibu gak usah bawel”.



Ayah Arga menemui ibu dan Arga karena mendengar pembicaraan Arga yang kasar terhadap ibunya.

Ayah    : “ Berani sekali ya kamu bicara kasar sama orang tua. Siapa yang mengajarimu seperti itu?”
Arga     : “Sudah ya, ayah gak usah ikutan deh. Ini kenapa sih semuanya berubah jadi cerewet semua”.
Ayah    : “ Kamu ini yang berubah. Tiap pulang sekolah bau asep rokok dan alkohol terus. Mau jadi apa kamu ini? Sebenarnya kamu ini sampai sekolah beneran apa tidak toh? Ayah jadi curiga sama kamu”.
Arga     : “Ayah ayah ayah. Kan ayah tahu sendiri aku itu pergi pagi berangkat sekolah dan pulang juga selalu tepat waktu kan?. Itu artinya aku sekolah beneran. Masa aku bolos”.
Ayah    : “ Lancang sekali kamu bicara seperti itu pada ayah. Dengan siapa kamu bergaul sampai-sampai kamu seperti ini?”.
Ibu       : “ Sudah Yah, sudah. (melihat Arga) Nak, ke kamar sana ganti pakaian”.

Arga pergi ke kamar dan meninggalkan ayah dan ibunya.

Ibu       : “ Yah, kenapa ya Arga akhir-akhir ini berbeda sekali. Ada sesuatu yang aneh pada diri Arga. Apakah ia beneran ngrokok dan minum alkohol ya, Yah? Terus kapan coba Arga bisa melakukan hal itu? Kan ia di sekolah. Apa mungkin Arga bolos sekolah ya, Yah? Ibu curiga sama Arga akhir-akhir ini”.
Ayah    : “ Sudahlah, Bu. Tidak usah dipikirkan terlalu keras. Nanti penyakit ibu kambuh lagi. Yang penting kita sudah menasehatinya. Toh nanti kalau dia ketahuan seperti itu, tidak akan ada ampun buat dia lagi. Akan saya masukkan dia ke pondok pesantren biar dia tobat”.
Ibu       : “ Sebenarnya ibu juga sudah punya niatan tuk masukkan Arga ke Pondok Pesantren yang bagus sebelum masuk ke SMA itu, Yah. Tapi yasudahlah, semoga saja prasangka kita tidak benar adanya”.
Ayah    : “ Ya tapi kita juga harus benar-benar memastikan iya tidaknya, Bu. Sebelum semuanya terlambat”.


Tiba-tiba bel rumah berbunyi.

Ibu                   : “ Sebentar, Yah. Ada tamu kayaknya”. (berjalan menuju pintu depan)
Sugiyanto         : “Arganya dirumah apa nggak, Tan?”.
Ibu                   : (memerhatikan pemuda itu dengan pakaian hitam-hitam dan acak-acakan penuh keheranan) “ Kamu siapa?”
Sugiyanto         : “ Aku hanya perlu sama Arga, Tan. Dimana arga? (mencoba untuk masuk)”.
Ibu                   : “Eh, eh. Kamu ini punya etika apa ndak? Masuk rumah orang seenaknya saja”.
Sugiyanto         : “ Tante kelamaan sih. Aku ini nggak punya waktu banyak, Tan. Cepetan panggilin Arga”.
Ibu                   : “ Ayah! Ayah!”.

Mendengar ibu Arga memanggil kemudian Ayah Arga keluar menemui mereka.

Ayah                : “ Ada apa, Bu?. Kok teriak keras-keras!”.
Ibu                   : “ Yah, ini lho. Anak ini nyari Arga. Mau apa pemuda ini datang ke sini, datang bertamu kok gak sopan kayak gini”.
Ayah                : (mengambil hp di sakunya dan memencet tombol tuk menelfon Arga). Nak, turunlah. Ada yang ingin bertemu dengan kamu. Segera! (mematikan hp).
Sugiyanto         : “ Om, tante. Saya ke sini mau nagih hutang sama Arga. Dia make tapi gak pernah bayar. Dan asal kalian tahu, dia punya hutang sampe sepuluh juta sama saya”

Ibu dan ayah Arga tercengang heran. Ingin marah.

Ayah                : “ Maksud kamu make, make apa ya?”
Sugiyanto         : “ Om, tante asal kalian tahu ya. Arga make narkoba. Dan asal kalian tahu Arga tidak pernah sekolah hanya untuk menikmati narkoba. Sudah biasa Om, Tante, jaman sekarang anak muda kalo ngga make gak gaul”.

Arga datang menemui mereka dan seketika itu ayah Arga menghampiri Arga dengan perasaan marah dan kesal terhadap Arga.

Sugiyanto         : ( melihat sosok Arga) tuh, anaknya “( berusaha masuk tapi dihalang oleh ibu Arga).
Ayah                : (dengan buru-buru menghampiri Arga) “ Kamu ini mau jadi apa? Kamu tahu siapa yang datang? Orang nagih hutangmu. Kamu make narkoba kan? ( mengangkat tangan yang mau memukul Arga)
Ibu                   : “ Ayah, jangan Yah. Kasihan Arga”(melindungi Arga dari pukulan ayah)
Ayah                : “ Tidak ada kasihan, Bu. Anak ini harus diberi pelajaran biar jera. (menatap Arga dengan kecewa) Keterlaluan sekali kamu. Kita sudah percaya sama kamu, tapi apa? Kamu mempermainkan kepercayaan ayah dan ibu selama ini!”.
Arga                 :” Maafin Arga, Yah, Bu. Iya Arga salah. Iya memang Arga bolos selama ini. Iya Arga bohong sama ayah dan ibu”.
Ibu                   : (masuk ke dalam ruangan untuk mengambil cek dan kembali) “ Ini cek sebesar sepuluh juta, silahkan pergi dari rumah ini” ( menyerahkan cek tersebut kepada Sugiyanto).
Sugiyanto         : “ Nah, kenapa gak dari tadi sih, Tan. Kelamaan nunggunya. Oke, aku permisi dulu, Om, Tante!(menghampiri Arga dan berbisik) “orang tuamu kaya juga ya ternyata”. (pergi keluar rumah)
Ayah                : (bicara kepada Arga) ” Beresi barang-barangmu dan ikut ayah sekarang juga”.
Arga                 : “ Mau kemana, Yah?”.
Ayah                : “Tidak usah banyak tanya. Segera kemasi barang-barangmu. Cepat!”.

Arga bergegas ke kamar untuk memenuhi permintaan ayahnya.

Ibu                   : “ Yah, apa tidak terlalu cepat untuk membawa Arga ke pesantrennya?”.
Ayah                : “ Tidak, Bu. Ini sudah saya pastikan semua akan berjalan lancar. Dan saya akan membawa Arga ke pesantren hari ini juga”.

Tidak lama kemudian Arga menemui kedua orang tuanya dengan membawa tas. Kemudian mereka membawa Arga ke Pesantren yang sebenarnya sudah mereka rencanakan sebelum Arga masuk ke SMA dulu. Awalnya Arga tidak suka dengan keadaan pesantren yang sangat ketat itu. Tapi seiring berjalannya waktu kini Arga menjadi berubah dan kini Arga menjadi seorang Ulama’ besar dan terkenal berkat didikan pondok pesantren tersebut.


SELESAI

cabe rawit basmi reumatik

                                                             

A.    Latar Belakang
Rematik adalah salah satu penyakit yang lumrah diderita masyarakat Indonesia baik tua maupun muda.  Penyakit ini menyerang sendi dan struktur jaringan penunjang di sekitar sendi sehingga dapat menimbulkan rasa nyeri. Dalam tingkat yang  parah, rematik bahkan dapat menimbulkan kecacatan tetap, ketidak mampuan dan penurunan kualitas hidup..
Orang-orang yang terkena rematik pun bukan hanya orang biasa saja, tetapi orang yang berdarah biru dapat terserang. Karena rematik ini menyerang korbannya tanpa pandang bulu. Rematik ini biasanya diakibatkan oleh pola hidup yang tidak benar. Akibatnya kadar asam urat yang berlebih sehingga menimbulkan terjadinya rematik. Pola hidup yang benar sangat diperlukan sekali bagi terciptanya kondisi fisik yang sehat. Karena dengan pola hidup yang sehatlah kita tidak akan terkena jenis penyakit yang dapat membahayakan kesehatan dan juga tidak akan terserang rematik. Bagi anda yang sekarang memang tidak memperdulikan gaya hidup, segeralah memperbaiki hal tersebut dimulai dari sekarang.

B.     Rumusan Masalah
1.      Jelaskan tentang penyakit rematik!
2.      Jelaskan tentang cabai rawit!
3.      Bagaimana cabai bisa dijadikan obat rematik?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    REMATIK
1.      Pengertian Rematik
Istilah rematik berasal dari ilmu kedokteran kuno di Yunani, yaitu rheumaticos atau rheumatismos dalam bahasa latin. Kata asalnya, yaitu “rheuma” yang berarti “mengalir (ke bawah)”
Secara umum, orang selalu mengidentifikasikan perasaan nyeri, sakit, serta kaku pada otot, persendian, tulang dan ligamen (jaringan ikat) dengan istilah rematik. Dalam arti medis, rematik merupakan istilah yang kurang jelas dan tidak spesifik sehingga jarang dipakai dalam praktek kedokteran. Karena keluhan utamanya nyeri dan pegal-pegal, otomatis penyakit rematik sangat mengganggu aktivitas penderita, terutama aktivitas yang memerlukan gerak tubuh.
Rematik termasuk dalam kelompok penyakit reumatologi, yang menunjukkan suatu kondisi dengan nyeri dan kaku yang menyerang anggota gerak atau sistem muskuloskeleton, yaitu sendi, otot, tulang, maupun jaringan di sekitar sendi.

2.      Jenis Rematik
Dalam masyarakat, dikenal ratusan jenis rematik. Menurut lokasi patologik, rematik dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu:
a.      Rematik Artikuler
Rematik artikuler disebut juga dengan arthritis (radang sendi), merupakan gangguan rematik yang berlokasi di persendian.

b.      Rematik Non-Artikuler
Rematik non-artikuler atau ekstra-artikuler terjadi di luar persendian, terdiri atas bursitis, fibrositis, back pain dan skiatika.

3.      Faktor  Penyebab Rematik
Penyebab rematik sangat bervariasi. Umumnya, dipengaruhi oleh masalah autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh berbalik menyerang jaringan persendian. Akibatnya, tulang rawan di sekitar sendi menipis. Sebagai gantinya, muncullah tulang baru. Di saat tubuh bergerak, tulang-tulang di persendian bersinggungan. Kejadian inilah yang memicu rasa sakit dan nyeri yang tak tertahankan.
Faktor lain: pekerjaan, usia, makanan, hormone, kegemukan, cedera, psikologis, radikal bebas.

4.      Gejala Rematik
Gejala penyakit ini tidak hanya satu macam, tetapi bisa bermacam-macam, di antaranya :
a.       Nyeri sendi akibat mekanis, inflamasi, dan peradangan
b.      Kaku pada sendi akibat desakan suatu cairan di sekitar jaringan tubuh yang sedang mengalami peradangan
c.       Bengkak pada sendi yang sering ditandai dengan memerahnya kulit
d.      Gangguan fungsi sendi akibat sendi yang meradang
e.       Sendi tidak stabil karena trauma atau radang di bagian ligamen atau kapsul sendi
f.       Sendi berbunyi saat digerakkan

5.      Pencegahan Rematik
Sebelum terserang rematik, berikut ini petunjuk yang dapat dipraktikkan:
a.       Lakukan olahraga yang aman dengan pemanasan yang cukup
b.      Kurangi aktivitas fisik yang berlebihan
c.       Selalu upayakan berat badan ideal
d.      Kurangi konsumsi makanan sumber lemak hewani
e.       Konsumsi buah dan sayur

B.     CABAI RAWIT
1.      Asal Usul Cabai Rawit
Tanaman cabai berasal dari daratan Benua Amerika, tepatnya di Amerika Latin dengan garis lintang 0-300 LU dan 0-300 LS. Cabai dahulu merupakan tanaman liar dan disebarkan oleh burung (cabai burung) mempunyai nama ilmiah Capsicum frutescens, C. pendulum, C. baccatum, dan C. Chinese. Karena ukuran buahnya yang kecil, di Indonesia cabai ini dikenal dengan nama cabai rawit. ( Setiadi, 2004: 2-3).

2.      Syarat Tumbuh
Cabai dapat tumbuh pada daerah yang memiliki ketinggian atara 0-12.000 m dpl. Bearti tanaman ini toleran terhadap datran tinggi maupun dataran rendah. Jenis tanah yang ringan ataupun yang berat tidak ada masalah jika diolah dengan baik. Namun, untuk pertumbuhan dan produksi terbaik, sebaiknya ditanam pada tanah berstruktur remah atau gembur dan kaya bahan organik. Sedang pH tanah yang dikehendaki antara 6,0-7,0. (Nazaruddin, 2003: 72).

3.      Benih
Benih cabai dapat diperoleh dari buah yang tua yang bentuknya sempurna, tidak cacat, dan bebas hama penyakit. Belahlah buah cabai secara memanjang. Keluarkan bijinya dan dijemur. Biarkan higga kering. Biji seperti ini bisa langsung disemai. Apabila ingin disimpan lama sebaiknya biarkan buah cabai tetap utuh dan jemur hingga kering. Bila sudah ingin disemai, bijinya yang kering dikeluarkan. (Nazaruddin, 2003: 72).

4.      Penanaman
Cabai bisa ditanam di lahan sawah atau tegalan. Bila ditanam di lahan sawah sebaiknya di akhir musim hujan sehingga jumlah air di lahan tidak berlebihan. Sedangkan bila ditanam di tegalan saat yang tepat adalah musim hujan. Pemilihan musim ini penting agar kebutuhan air tanaman cabai tersedia dengan cepat.  
Jarak tanam yang digunakan pada sistem baris tunggal adalah (60-70 cm x 30-50 cm). Pada setiap titik dibuat lubang tanaman, ukura lubang tak perlu besar yang penting bisa memuat benih sapihan beserta tanah yang membalut perakarannya. (Nazaruddin, 2003: 75).

5.      Pemeliharaan
Pemeliharaan untuk tanaman cabai yang penting adalah penyiangan, penggemburan, dan pengairan. (Nazaruddin, 2003: 75).

6.      Pemupukan
Kebutuhan pupuk kandang untuk setiap hektar lahan cabai adalah sekitar 20 ton. Selain itu pupuk buatan juga diberikan. Pupuk yang biasa diberikan adalah urea dengan dosis 225 kg/ha, TSP dengan dosis 100-150 kg/ha, dan KCl dengan dosis 100-150 kg/ha. Pupuk Urea diberikan tiga kali. (Nazaruddin, 2003: 76).

7.      Panen
Cabai dataran rendah lebih cepat dipanen dibanding cabai dataran tinggi. Panen petama cabai dataran rendah sudah dapat dilakukan pada umur 70-75 hari. Sedang di dataran tinggi panen baru dapat dimulai pada umur 45 bulan.
Setelah panen pertama, setiap 3-4 hari sekali dilanjutkan dengn panen rutin. Biasanya pada panen pertama jumlahnya hanya sekitar 50 kg. Panen kedua naik 100 kg. Selanjutnya 150, 200, 250,… hingga 600 kg per hektar. Setelah itu hasilnya menurun terus, sedikit demi sedikit hingga tanaman tidak produktif lagi. (Nazaruddin, 2003: 78).

C.    CABAI SEBAGAI OBAT REMATIK
1.      Kandungan Gizi Cabai per 100 gram 

Kalori                    : 31,0 kal
Protein                   : 1,0 g
Lemak                   : 0,3 g
Karbohidrat           : 7,3 g
Kalsium                 : 29,0 mg
Fosfor                    : 24,0 mg
Serat                      : 0,3 g
Besi                       : 0,5 mg
Vitamin A             : 470 SI
Vitamin B1           : 0,05 mg
Vitamin B2           : 0,03 mg
Vitamin C             : 18,0 mg
Niasin                    : 0,2 mg
Kandungan cabai rawit yang kerap digunakan sebagai obat adalah capsaicin. Sifat dari zat yang tidak larut dalam air ini memberikan rasa pedas dan panas yang tak hanya dapat dirasakan tubuh, tapi juga kulit. Zat tersebut memiliki kekuatan untuk mengontrol rasa sakit. Rasa panas ini, dalam beberapa literatur disebutkan akan memberikan efek pada jaringan yang berhubungan langsung dengan zat P dan mencegah akumulasi dari zat tersebut. Zat P ini berfungsi sebagai pemberi pesan rasa sakit dalam tubuh kepada saraf penerima yang kemudian disampaikan kepada otak. Makanya, aktivitas capsaicin dalam mengobati rasa sakit cukup baik. Sebab, zat ini hanya berpengaruh pada satu jenis saraf penerima rasa sakit saja.
2.      Cara Mengolah Cabai Menjadi Obat Rematik
Giling 10 buah cabai rawit sampai halus. Tambahkan setengah sendok teh kapur sirih dan air perasan sebuah jeruk nipis, lalu aduk hingga rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit.

















BAB III
SIMPULAN

A.    SIMPULAN
Cabai rawit biasa dijadikan sebagai pelengkap makanan. Selain itu, sangat besar manfaatnya bagi kesehatan. Khususnya bagi penderita penyakit rematik. Penderita penyakit rematik tentu tidak akan kesulitan lagi untuk mencari obat karena dengan adanya cabai rawit yang terjangkau dan mudah untuk didapatkan. Cabai rawit yang mengandung capsaicin yang mampu mengobati penyakit rematik tersebut.

B.     SARAN
Dengan adanya makalah ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya para kalangan mahasiswa.













DAFTAR PUSTAKA


Nazaruddin. 2003. Budi Daya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah. Jakarta: Penebar Swadaya.
Setiadi. 2004. Jenis dan Budi Daya Cabai Rawit. Jakarta: Penebar Swadaya.
Penyakit rematik. 2010. Pengertian Penyakit Rematik. Diperoleh 20 April 2013. Dari http://penyakit-rematik.com/.